Sanyo Xacti VPC-TH1

Diposting oleh alundra | 20.54 | | 0 komentar »

Jujur, camcorder Sanyo Xacti VPC-TH1 ini menyenangkan untuk dipakai. Pengoperasiannya mudah, sederhana. Fisiknya mendatar, keluar dari “pakem” Sanyo yang biasanya bergaya pistol (vertikal), sehingga mantap dioperasikan dengan satu tangan.

Ada dua tombol utama di bagian belakang camcorder ini: berlogo kamera di sisi kiri, dan berlogo kamera video di kanan. Tekan yang kiri untuk memanfaatkan TH1 sebagai kamera digital dengan resolusi interpolasi 2 megapixel. Jika ingin merekam klip film HD (high definition - 1280x720 30fps) dalam format MP4 (MPEG4 AVC/H.264), tekan tombol kanan. Sifatnya yang dual ini membuat Sanyo menjulukinya Dual camera.

Zoom optis tersedia cukup panjang di sini, mencapai 30x. Zoom-nya halus, dan dilakukan dengan mendorong tuas zoom di atas panel unit ke arah kanan. Zoom-out dicapai dengan mendorong tuas ke arah sebaliknya. Namun berhati-hatilah memanfaatkan zoom, karena guncangan akan sangat terasa ketika zoom dibuka terlalu besar. Image stabilizer yang bersifat elektronis di sini tidak akan banyak membantu. Solusinya, gunakan tripod untuk zoom di atas 5x.

Karena bersifat dual camera, TH1 punya banyak pengaturan saat bekerja sebagai kamera digital. Pilihan ISO-nya dimulai dari Auto, 50, 100, 200, 400, 800, sampai 1600. Koreksi red eye pun tersedia. Sementara pilihan Scene – agar tidak repot mengatur sendiri konfugrasi exposure dan white balance - terdiri dari Full Auto, Sports, Portrait, Landscape, Night Vew Portrait, Snow & Beach, Fireworks, dan Lamp. Untuk fokus, tersedia Multi zone exposure metering, Center weighted, dan Spot metering. Exposure terdiri dari Programed Exposure, Shutter preferred, Aperture preferred, dan Manual. Sementara pilihan White Balance adalah Auto, Sunny, Cloudy, Fluorescent, Incandescent, dan pengaturan manual One Push.

Feature istimewa di sini adalah Face Chaser, yang akan mengindera wajah manusia yang ingin direkam – foto maupun video – agar tampil fokus. Di layar LCD 3”-nya, wajah-wajah yang terdeteksi akan ditandai dengan kotak hijau.

Hasil rekaman foto maupun video (selama pencahayaan cukup), terlihat baik dan tajam. Warna-warna tampak hidup, cerah. Namun pada kondisi yang temaram, misalnya di dalam ruang, hasilnya kurang sempurna. White balance membutuhkan waktu agak lama untuk menyesuaikan diri.

Hasilnya, terlihat noise yang cukup mengganggu. Ini khususnya bila kita menggunakan setelan Full Auto. Ini bisa sedikit diakali dengan mengaktifkan setelan Soft yang ada di Menu. Sayang yang meningkat hanyalah kontras, tanpa penajaman gambar.

Yang menyenangkan, saat sedang asyik merekam video kita juga boleh memotret. Tidak perlu pindah ke fungsi kamera terlebih dulu. Cukup tekan tombol kamera saat kita asyik merekam gambar bergerak. Atau rekam saja video, dan cuplik frame yang diinginkan sebagai foto dalam format 16:9 atau 4:3.

***

Sanyo TH1 adalah camcorder HD (high definition) kompak yang sangat bersahabat, mudah dipakai oleh siapa pun, termasuk pemula. Selain untuk merekam adegan bergerak, camcorder ini bisa dijadikan kamera digital. Dipakai sebagai pemutar musik pun tak masalah. Apalagi daya tahan baterenya tak mengecewakan. Transfer ke komputer pun mudah saja.

Akan makin mantap jika jeda di saat video sedang direkam ke kartu SDHC juga bisa dipersingkat. Berbekal kartu SDHC Video Kingston 8 GB, kami perlu menunggu 12,34 detik sebelum bisa mulai merekam klip video lagi. Karena itu pastikan kartu SD/SDHC yang Anda pilih juga mendukung kecepatan transfer. (Wiwiek Juwono)

Plus : HD; mudah dioperasikan; merangkap sebagai kamera digital; bundel software video editing.

Minus : Fokus kurang tajam bila kurang cahaya; ada jeda saat rekam ke SDHC; kabel HDMI opsional.

sumber : tabloidpcplus.com

0 komentar